RAFAH – Tentara Israel mendapat peringatan dari Hamas pada Senin (5 Juni 2024) setelah warga Palestina meminta evakuasi warga di Rafah, bagian selatan kota Gaza sebelum rencana serangan darat Israel.
Pejabat Hamas Izzat al-Rashiq mengatakan operasi militer Israel akan membahayakan negosiasi pembebasan sandera dan perjanjian gencatan senjata sementara yang sedang berlangsung. Di sisi lain, upaya intensif Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar untuk menjadi perantara kesepakatan antara Israel dan Hamas tampaknya menemui jalan buntu.
“Kami menekankan bahwa serangan militer apa pun di Rafah tidak akan menjadi piknik bagi tentara pendudukan fasis,” kata kelompok teroris Hamas dalam pernyataannya, mengutip The Times of Israel.
“Perlawanan kita yang berani di atas mereka, Brigade Kassam, siap sepenuhnya membela rakyat kita dan mengalahkan musuh ini,” lanjutnya.
Brigade Al Qassam sendiri memulai serangannya pada tanggal 5 Mei dengan penyerangan ke situs Kerem Shalom di Rafah. Serangan yang dilakukan brigade Al Qassam ini memakan korban 4 orang dan 12 tentara luka-luka.
“Brigade Kassám membombardir konsentrasi pasukan musuh di dalam dan sekitar Kerem Shalom dengan sistem roket Rajoum jarak pendek 114mm,” kata kelompok perlawanan itu dalam pernyataan di halaman Telegramnya, mengutip The Cradle.
Ikuti berita Okezone berita Google
Ikuti terus semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang
klik disinidan nantikan kejutan menarik lainnya
Quoted From Many Source